Dalam Waktu Dekat KPU Akan Gelar Vaksinasi
Jakarta, kpu.go.id – Program vaksinasi nasional Covid-19 terus digulirkan pemerintah ke tengah masyarakat untuk memutus mata rantai penyebaran virus ini. Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI selaku institusi yang mendukung penuh program ini pun mempunyai komitmen yang sama yang dalam waktu dekat juga akan menggelar vaksinasi bagi pegawainya.
Mempertimbangkan pentingnya pemahaman sebelum proses vaksinasi dilakukan, pada Selasa (2/3/2021) berlangsung sosialisasi vaksinasi nasional Covid-19 untuk para pegawai di lingkungan KPU RI. Sosialisasi secara daring ini menghadirkan dua narasumber, Dr Iris Rengganis dari Divisi Alergi Imunologi Klinik Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM serta Dr Maxi Rein Rondonuwu sebagai Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes.
Membuka jalannya kegiatan sosialisasi, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Biro SDM KPU RI, Lucky Firnandy Majanto membacakan sambutan Sekjen KPU RI Bernad Dermawan Sutrisno yang pada intinya mengajak seluruh pegawai di lingkungan KPU RI untuk menyukseskan program vaksinasi nasional Covid-19. Pada pengarahan tersebut, Lucky yang mewakili Sekjen juga menegaskan komitmen KPU mendukung program vaksinasi nanti melalui penyiapan sarana dan prasarana, pendataan pegawai yang akan menerima vaksin, koordinasi dengan pihak terkait (Dinkes DKI serta Kemenkes), juga pengaturan jadwal kegiatan vaksin tersebut. “Empat tahapan kesiapan ini membuktikan KPU serius mendukung program pemerintah untuk bersama mencegah dan menyukseskan vaksinasi,” ucap Lucky melanjutkan sambutan Sekjen.
Adapun untuk poin terakhir, hasil rapat terakhir diungkapkan Lucky, bahwa KPU RI akan melakukan vaksinasi Covid-19 pada 15-16 Maret 2021. “Jangan panik, ikuti petunjuk pemerintah dan tetap menjaga diri dengan menerapkan protokol kesehatan,” tutur Lucky.
Sementara itu Iris Rengganis dalam pemaparannya menjelaskan manfaat vaksinasi sebagai upaya mencegah penularan, eradikalisasi penyakit menular hingga mengendalikan penularan penyakit. Guru Besar FKUI tersebut melanjutkan fase uji klinik dari vaksinasi, pentingnya vaksinasi sebagai upaya herd immunity hingga prioritas penerima vaksin.
Dia juga menjelaskan efek samping dari vaksin, yang menurut dia tidak perlu dikhawatirkan karena efek sampingnya masih ringan hingga sedang. “Hampir sama dengan vaksin lain, dapat berupa efek lokal (kemerahan, bengkak, nyeri) atau efek sistemik (demam, sakit kepala, pusing, mual),” tambah Iris.
Pembicara kedua, Maxi Rein Rondonuwu menerangkan tentang strategi penanggulangan Covid-19 yang dilakukan pemerintah selain vaksinasi yaitu melalui program 3T dan 3M. Ketiganya menurut dia harus berjalan sinergis untuk mencegah penularan.
Maxi juga menerangkan tentang jumlah kelompok prioritas penerima vaksin yang mencapai 181,5 juta orang hingga prinsip pelaksanaan vaksin Covid-19 dan pemberian vaksin bagi lansia. (hupmas kpu ri dianR/foto: ieam/ed diR)